Kamis, 16 Januari 2014

Rumah Adat Batak Toba dan Filosofinya

Jika anda suka mempelajari antropologi, maka pasti mengetahui rumah adat Batak adalah salah satu dari sekian banyak produk budaya yang ada di Indonesia. Ada beberapa bagian suku Batak, namun di sini akan membahas khusus tentang rumah adat suku Batak Toba saja. Nama rumah adat Batak Karo adalah rumah Bolon. Rumah ini ditempati 4 – 6 keluarga, dengan bentuk persegi memanjang. Jika ingin memasuki rumah ini, harus melalui tangga berjumlah ganjil yang terletak di bagian depan rumah dan harus menunduk dikarenakan ukuran pintunya yang rendah.

Anatomi Rumah Adat Batak

Rumah Adat Batak
Pintu yang rendah pada rumah adat Batak yang membuat para tamu yang mengunjunginya menunduk melambangkan kesopanan. Seseorang harus menunduk agar bisa masuk rumah tersebut, sama halnya dengan keharusan tamu menghormati pemilik rumah. Rumah Bolon termasuk dalam ketegori rumah panggung, namun mempunyai fungsi yang cukup berbeda dari rumah panggung seperti yang ada di Sunda (Jawa Barat). Jika di Jawa Barat rumah panggung bertujuan untuk menghindari serangan binatang buas, rumah Bolon berdiri hampir 2 meter di atas tanah dan permukaan atas tanah langsung, digunakan sebagai tempat untuk memelihara binatang ternak seperti ayam atau babi.
Dulunya rumah adat Batak Bolon mempunyai dua buah jenis pintu, pintu vertikal dan pintu horizontal. Namun seiring berkembangnya jaman, pintu horizontal tidak lagi pernah digunakan. Jika memasuki rumah Bolon, maka langsung terpapar ruangan yang luas. Walaupun rumah Bolon ditempati olah banyak keluarga, namun pembatasan dilakukan secara adat, apalagi bagi keluarga atau marga yang mempunyai adat yang kuat. Keluarga Batak dikenal sebagai keluarga yang rasa bersatunya kuat. Mempunyai rumah seperti rumah Bolon bagi suku Batak merupakan medium yang bisa memperkuat persatuan mereka sebagai suku Batak.
Bagian Dalam Rumah Adat Batak
Beberapa bagian dari rumah adat Batak mempunyai fungsi tersendiri, terkait dengan penghuni dan status sosialnya terutama di keluarga tersebut. Jabu Bong, ditempati oleh Porjabu bong. Jabu Bong adalah bagian dari rumah Bolon yang terletak di belakang sudut kanan rumah. Bagian Jabu Bong ditempati oleh porjabu bong, atau kepala rumah. Kepala rumah (porjabu bong) tinggal bersama istri dan anak-anak kecilnya. Bagian kedua rumah Bolon adalah jabu Soding, yang terletak berseberangan dengan Jabu Bong. Jabu Soding ditinggali oleh anak perempuan yang sudah menikah namun belum mempunyai rumah sendiri untuk ditinggali. Bagian ketiga dari rumah Bolon adalah Jabu Suhat, yang terletak sudut kiri depan. Jabu Suhat ditempati oleh anak laki-laki tertua yang sudah menikah. Bagian ke empat dari rumah ini adalah Tampar Piring, yang ditempati oleh tamu.
Jika anggota keluarga besar, maka ditambah dua kamar di sela-sela Jabu yang bersebelahan. Dan kedua Jabu ini disebut Jabu Tonga-Rona dan Jabu Rona. Walaupun tinggal seatap, tiap keluarga mempunyai dapur sendiri-sendiri yang terletak di bangunan terpisah di belakang rumah utama. Di tengah-tengah rumah terdapat ruang sisa yang biasanya dipakai untuk ruang bermusyawarah, dan dinamakan Telaga. Untuk keterangan yang lebih lengkap tentang rumah adat Batak, bisa mencari rumah adat Batak wiki.

SUMBER  http://alatmusiktradisional.com/rumah-adat-batak-toba-dan-filosofinya.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar