Erwin Gutawa
lahir di Jakarta 16 Mei 1962, merupakan anak kedua dari tujuh
bersaudara pasangan Gutawa Sumapraja dan Sariati Kodiat, dia memperoleh
pendidikan musik formal dengan mengikuti les piano klasik selama dua
tahun, sejak ia masih duduk di kelas 4 SD di Jakarta. Sejak di kelas 6
SD, ia nge-band secara amatir sebagai pemain bass. Pria kelahiran
Jakarta ini mulai terjun ke industri musik rekaman dan panggung secara
profesional pada 1980, sebagai pemain bas dalam grup Trans yang dipimpin
oleh Fariz RM. Ketika itu ia
masih belajar di SMU di Jakarta. Dalam periode SMU pula, ia mulai
bergaul dengan permainan orkestra untuk musik pop.
Ia menjadi pemain bas dalam, antara lain, Orkes Telerama yang dipimpin oleh (almarhum) Isbandi dan pernah secara reguler muncul di TVRI. Pada tahun 1970-an, Gutawa pernah beberapa kali bermain film, di film Sebatang Kara (1973), Jangan Kau Tangisi (1974), Permata Bunda (1974) dan Fajar Menyingsing (1975). Tahun 1980 ia menjadi bassist pada Orkes Telerama pimpinan Isbandi yang ditayangkan di TVRI. Setelah lulus dari Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Indonesia pada tahun 1986, ia terjun sepenuhnya ke bidang musik. Tahun 1985-1993 ia bergabung dengan Karimata, sebuah band fusion jazz yang merilis lima album. Pada tahun 1993 ia mendirikan Erwin Gutawa Orkestra.
Pada 1985-1993 Erwin sempat ngetop sebagai pemain bas grup fusion Karimata yang juga mencipta lagu instrumentalia. Grup dengan personel Erwin, Candra Darusman (keyboard), Denny TR (gitar), Aminoto Kosin (piano) dan Uce Haryono (drum, lalu digantikan oleh Budhy Haryono) tersebut bubar pada 1994.
Ia menjadi pemain bas dalam, antara lain, Orkes Telerama yang dipimpin oleh (almarhum) Isbandi dan pernah secara reguler muncul di TVRI. Pada tahun 1970-an, Gutawa pernah beberapa kali bermain film, di film Sebatang Kara (1973), Jangan Kau Tangisi (1974), Permata Bunda (1974) dan Fajar Menyingsing (1975). Tahun 1980 ia menjadi bassist pada Orkes Telerama pimpinan Isbandi yang ditayangkan di TVRI. Setelah lulus dari Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Indonesia pada tahun 1986, ia terjun sepenuhnya ke bidang musik. Tahun 1985-1993 ia bergabung dengan Karimata, sebuah band fusion jazz yang merilis lima album. Pada tahun 1993 ia mendirikan Erwin Gutawa Orkestra.
Pada 1985-1993 Erwin sempat ngetop sebagai pemain bas grup fusion Karimata yang juga mencipta lagu instrumentalia. Grup dengan personel Erwin, Candra Darusman (keyboard), Denny TR (gitar), Aminoto Kosin (piano) dan Uce Haryono (drum, lalu digantikan oleh Budhy Haryono) tersebut bubar pada 1994.
Gutawa seringkali memproduseri dan menata musik bagi konser-konser musik, di antaranya konser musik Harvey Malaiholo, Ruth Sahanaya, Chrisye, Titi DJ, dan Kris Dayanti. Pada tahun 1970-an, Gutawa pernah beberapa kali bermain film, di film Sebatang Kara (1973), Jangan Kau Tangisi (1974), Permata Bunda (1974) dan Fajar Menyingsing (1975)
Erwin gutawa menikah dengan Lufti Andriani. Mereka dikaruniai 2 anak, Aluna Sagita Gutawa (Gita Gutawa), lahir 11 Agustus 1993, dan Aura Aria (Rara) lahir 15 Juli 2007. Saat ini anaknya Gita Gutawa juga turut mengikuti jejak ayahnya menjadi seorang musikus di Indonesia.
Referensi :
- http://hot.detik.com/music/readprofile/151
- http://id.wikipedia.org/wiki/Erwin_Gutawa
- http://biografi.rumus.web.id/2010/10/biografi-erwin-gutawa.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar